Band asal Malang, ‘Kentalz’ baru saja merilis debut singlenya yang di beri judul “Ironi Frekuensi”. Group musik asal kota apel yang beranggotakan : Cunk (gitar/vokal), Patrick (gitar/vokal), Yobis (bass/vokal) dan Sandy (drum/vokal) ini memanfaatkan single perdananya untuk curhat tentang fenomena ‘Sound Horeg’ yang sedang marak dan menurut mereka sangat mengganggu banyak orang.

Lagu “Ironi Frekuensi” ini adalah sebuah protes mereka terhadap fenomena polusi suara ‘Sound Horeg’ yang mengganggu banyak orang dengan cara kreatif. Tema yang ‘Kentalz’ angkat ini sangat kini relevan dengan situasi di tengah kehidupan di kota manapun bukan hanya kota Malang maupun Kabupaten Malang saja.
“Kami lagi resah sama kegiatan sound horeg yang gak aturan ini. Akhirnya kami coba nge-jam di studio, dan tiba-tiba aku iseng coba bikin pattern sound horeg dengan suara yang sember,” kata Yobis, bassis Kentalz.
“Mas Cunk meminta aku untuk melanjutkan pattern itu hingga ditemukan sebuah pattern gitar yang absurd, lalu gitar Patrick ikut menambah isian gitar menjadi semakin random dan drum Sandy membuat lagu ini semakin mantap untuk dipersembahkan ke massa”, tambah Yobis.
Lagu ini bukan hanya soal suara bising yang mengganggu, tetapi juga sebuah ekspresi kreatif dari band yang ingin menyuarakan keresahan mereka dengan cara yang unik dan penuh humor.
Melalui lagu “Ironi Frekuensi”, ‘Kentalz’ mengajak pendengar untuk menyuarakan keresahan mereka terhadap gangguan suara yang tidak terkontrol.
“Ironi Frekuensi” adalah bentuk keberanian Kentalz untuk menyuarakan isu yang telah lama dianggap mengganggu namun jarang diangkat, Tidak ada band yang se-nekat kami. Bahkan band lain yang vokal terhadap isu-isu, padahal hal ini sudah sangat meresahkan,” ujar mereka.

Meskipun lagu ini tidak menghadapi kendala teknis yang berarti dalam proses pembuatannya, band ini mengungkapkan bahwa tantangan terbesar justru datang pada saat mereka mempersiapkan perilisan.
“Kendala teknis tidak ada, tapi kendala saat perilisan ada, karena takut di gebukin massa”, kata mereka dengan tawa.
‘Kentalz’ menegaskan bahwa dalam pembuatan lagu ini, mereka berusaha untuk tidak terpengaruh oleh musisi atau referensi lain.
“Kami tidak ingin terhantui oleh pengaruh eksternal. Kami cukup fokus pada proyek kami masing-masing,” tambah mereka, menunjukkan bahwa “Ironi Frekuensi” adalah hasil murni dari ekspresi kreatif mereka.
Saat pertama kali selesai membuat lagu, ‘Kentalz’ mengaku merasa takut. Namun, mereka tetap berharap “Ironi Frekuensi” bisa diterima dengan baik oleh pendengar.

“Harapan kami, semoga selalu sehat dan bisa melaksanakan showcase di acara TV Pagi-Pagi Pasti Happy,” tambah mereka dengan optimis.
‘Kentalz’ adalah grup musik yang baru dibentuk sejak 2024, ‘Kentalz’ memiliki musikalitas yang tidak terpatok sebuah influence apapun, Kentalz cenderung menyuarakan keresahan pribadi hingga keresahan masyarakat luas yang diwakilkan melalui lirik dan ornamen musiknya dan mereka sekarang.
‘Kentalz’ terdiri dari personel dengan latar belakang musik yang sangat beragam. Cunk, gitaris utama yang juga berasal dari band ‘Denai’, beraliran Pop, memberikan sentuhan melodius dan catchy dalam permainan gitarnya. Sementara itu Patrick, yang juga merupakan member dari band ‘Inheritors’ beraliran Thrash Metal/Crossover plus ‘Medreis’ yang beraliran Math-Rock, membawa intensitas dan kekuatan riff yang sedikit kompleks akan tetapi tetap earworm. Sebentar lagi ‘Medreis’ juga akan melakukan debut singlenya.
Pada posisi bassis, ‘Kentalz’ diperkuat Yobis, seorang solois Synth-Pop yang biasa dikenal dengan nama ‘Yobis Siboy’ yang kemarin baru saja berhasil mendobrak panggung Buzz Youth Fest 2025 di Surabaya. Entitas unik satu ini mengisi posisi bass dengan gaya yang nge-groove, memberikan warna yang unik pada struktur musik mereka.

Di posisi drum, ada Sandy, seseorang yang sebenarnya berprofesi sebagai Disc Jockey (DJ) yang kerap memadukan elemen-elemen perkusi digital dan tradisional plus menciptakan ritme yang penuh energi. Semua personel di band ini turut berperan dalam vokal, mirip dengan konsep yang diterapkan oleh Sore Band. Kolaborasi vokal mereka memberi kekuatan dan keunikan tersendiri dalam setiap lagu yang mereka bawakan.
Tidak berhenti di lagu pertama, ‘Kentalz’ segera melanjutkan untuk mengerjakan lagu kedua mereka yang terinspirasi oleh konten Ferry Irwandi & Pesulap Merah. Sebagai pesan terakhir dari band ini, mereka mengajak pendengar untuk tidak takut mengungkapkan keresahan mereka.
“Jangan takut untuk bersuara atas keresahan kalian!”, pesan para personil Kentalz.
Single “Ironi Frekuensi” ini sudah bisa dinikmati di berbagai Digital Streaming Platforms (DSP) mulai Februari 2025 ini.